limbah tekstil

A. Kerajinan dan Wirausaha Limbah Tekstil   

   Sejarah desain menunjukkan bahwa sejak ditemukan pada tahun 1768, mesin uap memengaruhi perubahan teknik produksi benda-benda kebutuhan manusia. Sekitar tahun 1970-an, mulailah timbul kesadaran dampak polusi lingkungan yang dihasilkan industri. Selain pencemaran udara, air, dan tanah, benda-benda yang dihasilkan dengan kemajuan teknologi dan mesin-mesin industri juga menimbulkan masalah baru, yakni menjadi sampah yang sulit diuraikan oleh alam. Salah satu industri yang menghasilkan limbah dalam jumlah besar adalah industri tekstil (memproduksi dari benang hingga menjadi kain), garmen (memproduksi pakaian dalam skala besar), dan konveksi (memproduksi pakaian dalam skala kecil). Limbah industri tekstil, garmen dan konveksi yang berupa sisa bahan dapat dimanfaatkan menjadi aneka produk kerajinan limbah tekstil.

 B. Cara Merancang Karya Kerajinan Limbah Tekstil

    Dalam merancang sebuah karya kerajinan, berikut adalah tahapan proses yang harus dilalui.
a) Mengamati kebutuhan masyarakat, yakni dengan melihat secara jeli kebutuhan yang diperlukan masyarakat pada saat ini..
b) Mencari umber inspirasi, yakni bagaimanakah bentuk, warna, corak, serta bahan yang tepat untuk menggarap dompet/wadah tersebut.
c) Mengolah ide, inspirasi yang dijadikan ide kemudian dicatat dalam bentuk sketsa sebagai dokumentasi dan dikenmbangkan alternatif desainnya.
d) Merancang proses produksi, menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memproduksi karya tersebut.
e) Proses produksi, yakni mewujudkan ide teresebut menjadi sebuah benda dengan menggunakan bahan baku yaang tersedia, dan diolah sesuai dengan fungsi dan ukuran yang dibutuhkan.

sumber : prakarya-kesenian.blogspot.com

Kerajinan Dari Bahan Limbah Organik Kulit Jeruk Bali

Kerajinan Tangan Dari Bahan Limbah Organik

Saat ini, bermain mobil-mobilan serta masak-masakan dari kulit jeruk bali sangatlah langka. Anak-anak tidak tertarik lagi bermain dengan mainan sejenis kerajinan tangan dari bahan  bahan limbah organik ini. Argumennya kuno, ketinggalan jaman. Tak dapat disangkal, memang mainan anak-anak sekarang ini jauh tambah baik serta murah dibanding dengan mainan anak-anak dahulu kala. 

Bermacam type mainan anak-anak didominasi berbahan yang terbuat dari plastik. Harga bahan baku yang lebih murah bisa menghimpit harga mainan itu. Selain itu bahan plastik juga awet lantaran tak gampang pecah. Tetapi efek negatifnya bila mainan-mainan yang berasal berbahan plastik itu sudah tak digunakan lagi serta kemudian dibuang begitu saja tanpa ada yang melakukan process daur ulang maka sudah barang pasti bakal mencemari lingkungan.

sumber : resep-tanteyani.blogspot.com

Comments

Popular posts from this blog

prakarya